
Pernyataan ini memang cukup kontra dengan keadaan sekarang, tapi saya sangat yakin dengan apa yang saya pikirkan sendiri. Nah, tentu tidak sembarangan saya dalam menyatakan hal ini, melainkan melalui proses pengamatan dan analisis terlebih dahulu sehingga kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Maka dari itu untuk menerima pernyataan ini haruslah dengan pemikiran yang objektif dan tidak terpengaruh oleh kepentingan apapun sehingga pikiran kita semua benar-benar bersih dan lebih bijaksana dalam menimbang sebuah informasi.
Oke, sekarang kita masuk apa sih alasan saya mengatakan "Uang kertas itu bukan harta"?
Nah, untuk mengetahui jawabannya, kita perlu memahami bagian demi bagian sehingga pada akhir artikel ini mendapatkan sebuah keutuhan informasi yang didasari oleh bagian-bagian kecil tersebut.
1. Pahami bahwa uang kertas itu terbuat dari kertas
Oke, poin pertama adalah memahami bahwa uang kertas itu terbuat dari kertas bukan dari kulit, batu, kerang, besi dan sebagainya. Namun ada juga uang kertas yang berbahan dasar kapas maupun serat pohon pisang. Namun kebanyakan dari kita, memahami bahan dasar uang kertas adalah terbuat dari kertas kemudian di cetak (printi). Baik, saya rasa realita poin pertama ini sejalan dengan pemahaman kita semua, tak ada yang perlu dipersoalkan.
2. Pahami bahwa sebuah kertas itu tidak ada nilainya
Lho kok bisa kertas tidak ada nilainya? sedangkan uang kertas yang terbuat dari kertas ada nilainya, bisa untuk beli makanan, rumah, skincare dan sebagainya. Buktinya lagi masyarakat luas juga menerima uang kertas sebagai alat transaksi. Apa yang keliru dengan uang kertas?
Oke, sekarang coba kita ambil kertas yang lain (bukan uang kertas), misalnya kertas HVS, Karton, Asturo dan sebagainya. Sekarang coba kertas tersebut dipake buat alat transaksi! Masyarakat mau menerimanya? Jelas tidak mau. Nah, pertanyaannya kenapa bahannya sama-sama kertas yang satu ada nilainya, yang satunya lagi tidak ada nilainya?
Mungkin ada yang menjawab, "Karena tidak ada nominal angka yang tertera dalam kertas HVS nya mas". Oke, sekarang mari kita tulis nominal angkanya, 10.000 misalnya. Kira-kira mau tidak masyarakat menerimanya? Tentu masih ditolak juga.
"Mungkin nggak ada gambar pahlawannya mas". Oke, mari kita coba kasih gambar pahlawan (entah digambar maupun di print). Kira-kira mau tidak masyarakat menerimanya? tetap tidak mau.
"Mungkin gara-gara cetakannya beda dengan uang rupiah mas". Baik, kita coba menyamakan hasil printnya seperti uang rupiah. Sudah sama persis, kira-kira mau tidak masyarakat? masih menolak juga. Walaupun ada juga yang menerimanya tapi biasanya orang-orang yang tidak paham uang kertas, tidak bisa merasakan teksturnya. Adapun nanti jika uang hasil cetakan kita sendiri laku di masyarakat itupun akan terlacak oleh pihak yang berwajib dan kita akan dijatuhi vonis pemalsu uang.
Nah, dalam hal ini apa sih penyebab uang kertas itu bernilai daripada kertas HVS yang dicetak menyerupai uang kertas? darisinilah perlu kita selidiki lebih lanjut lagi.
3. Pahami apa itu 'ayn dan dayn
Bagi kebanyakan orang yang awam dengan ilmu perekonomian, pasti sangat asing sekali mendengar dua kata ini. Padahal dengan mengenal dua kata tersebut, kita akan dibawa ke pemahaman yang cukup jelas mengenai konsep sebuah harta. Dulu sebelum saya mengenal istilah ini, pemahaman saya mengenai harta ya seperti orang-orang pada umumnya. Dimana saya dulu menerima uang kertas itu layaknya sebuah harta.
Nah, kata 'ayn dan dayn ini bisa kita temukan di buku-buku fiqih muamalah atau buku-buku yang menjelaskan tentang perdagangan sesuai dengan syariat islam. Lalu apa sih sebenarnya pengertian 'ayn dan dayn itu? Mari kita bahas..
Pengertian 'ayn adalah harta yang berwujud, harta riil. Misal seperti tanah, rumah, mobil, gandum, gula, teh, emas, perak, pohon jati dan masih banyak lagi. Sedangkan dayn adalah harta yang tidak berwujud, tidak riil. Misalnya seperti surat hutang/obligasi, saham, sertifikat tanah, sertifikat emas, sertifikat perak dan sebagainya. Agar lebih mudah dipahami saya akan memberikan contoh ilustrasinya dibawah ini.



Ilustrasi diatas sangat jelas sekali perbedaan 'ayn dengan dayn. Dalam hal ini berarti dayn berfungsi untuk mewakili 'ayn. Konsep inilah yang digunakan dalam uang kertas, dimana uang kertas berfungsi mewakili 'ayn yang berupa emas. Yang artinya nilai uang kertas itu sama dengan nilai emas yang diwakilinya. Nah, Jika uang kertas tersebut tidak mewakili emas, maka uang kertas itu hanyalah sebuah kertas yang berdiri sendiri yang tidak berharga sama sekali karena mudah sekali di dapat. Lalu di poin kedua tadi ada pertanyaan, mengapa uang kertas bisa berharga dibanding kertas HVS padahal sama-sama terbuat dari kertas? Jawabannya ya seperti diatas yang barusan saya jelaskan. Uang kertas bisa berharga karena mewakili emas, sedangkan kertas HVS tidak. Kertas HVS berdiri sendiri. Nah, lain halnya jika kertas HVS tersebut mewakili sebuah emas maka yang terjadi adalah kertas HVS yang tadinya tidak berharga berubah menjadi berharga. Konsep ini juga berlaku pada sertifikat tanah, sertifikat rumah dan sebagainya.
4. Pahami bahwa uang kertas sekarang tidak mewakili 'ayn
Untuk melihat posisi uang kertas saat ini, kita perlu buka sejarah tentang uang kertas dan peristiwa-peristiwa besarnya. Dalam sejarah uang kertas, kita menemukan sejarah perjanjian Bretton Woods,1944 yang salah satu isi perjanjiannya adalah sebuah sistem di mana mata uang dolar AS akan menggunakan standar emas sementara nilai mata uang lainnya akan ditautkan ke nilai dolar AS. Dalam hal ini masih terdapat kenormalan, dimana dayn masih mewakili 'ayn. Tetapi seiring berjalannya waktu, perjanjian ini dibatalkan oleh AS setelah 13 tahun sistem ini berlangsung. Pada tahun 1971, Presiden AS, Richard Nixon resmi menyatakan bahwa dolar tidak lagi menggunakan standar emas. Ini sangat jelas sekali bahwa dolar yang tadinya memiliki nilai sama dengan emas berubah menjadi secarik kertas yang tiada nilainya. Anehnya lagi, negara-negara lain masih menautkan nilai mata uangnya kepada dolar, yang berarti kertas dijamin dengan kertas. Uang kertas yang beredar saat ini murni hanya mengandalkan kepercayaan yang dibangun oleh pemerintah. Padahal ini sudah melanggar aturan fitrah hidup manusia atau bahasa mudahnya pemerintah menipu masyarakat luas lewat uang kertas ini.
Dari penjelasan 4 poin diatas, saya rasa sudah cukup mewakili dari makna sebuah uang kertas walaupun masih banyak lagi yang bisa dibahas. InsyaAllah pembahasan lainnya akan dibahas di artikel-artikel berikutnya.
No comments: